Perayaan HUT RI Ternoda: Uwa Tira Berjuang Hidup di Kandang Ayam

Di tengah perayaan HUT Republik Indonesia yang ke-79, kisah pilu datang dari Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Desa ini, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sidrap, menyimpan cerita sedih mengenai Uwa Tira, seorang janda tua berusia 60 tahun. Uwa Tira dan cucu laki-lakinya yang baru berusia 7 tahun terpaksa tinggal di sebuah kandang ayam yang bukan milik mereka, setelah diusir dari gubuk reot yang mereka tempati sebelumnya.

Pada Sabtu, 18 Agustus 2024, saat bangsa merayakan kemerdekaan, Uwa Tira menceritakan betapa sulitnya hidupnya setelah suaminya meninggal tujuh tahun lalu. Sejak saat itu, kehidupannya menjadi semakin berat. Awalnya tinggal di gubuk milik orang lain, Uwa Tira diusir ketika pemiliknya memutuskan untuk merenovasi gubuk tersebut.

Selama setahun terakhir, Uwa Tira dan cucunya bertahan hidup di kandang ayam dengan mengandalkan bantuan dari orang lain dan berjualan kue keliling kampung. Pendapatannya sangat minim, hanya berkisar antara 30 hingga 40 ribu rupiah per hari, dan sering kali mengalami kerugian.

Anak-anak laki-lakinya merantau dan hanya sesekali mengirim uang, sementara anak perempuannya yang telah menikah tinggal bersama suaminya yang juga bekerja serabutan.

"Bantuan dari pemerintah hanya sekali dalam tiga bulan dengan jumlah yang sangat terbatas, yaitu 300 ribu rupiah," kata Uwa Tira dengan mata berkaca-kaca.

Kini, Uwa Tira dan cucunya menghadapi ancaman baru karena kandang ayam yang mereka tempati akan digunakan oleh pemiliknya untuk memelihara ayam. Mereka berisiko kehilangan tempat tinggal lagi. Dalam keadaan yang semakin sulit ini, Uwa Tira berharap ada bantuan, terutama dari pemerintah, untuk mendapatkan rumah layak huni agar ia dapat menghabiskan sisa hidupnya dengan nyaman bersama cucunya

Belum ada Komentar untuk "Perayaan HUT RI Ternoda: Uwa Tira Berjuang Hidup di Kandang Ayam"

Posting Komentar