Jangan Ikuti Langkah Orang Besar, Ciptakan Sejarahmu Sendiri!

Hindari Langkah Kaki Orang Besar
Kadang, ketika seseorang mewarisi posisi besar atau punya tugas lanjutan dari seseorang yang dianggap "legendaris," ada tantangan besar yang menanti. Bayangin aja, ketika kamu masuk ke posisi itu, kamu otomatis dibanding-bandingin dengan pendahulumu. Entah itu dalam bisnis, dunia kreatif, atau bahkan dalam persahabatan, mencoba untuk menjadi "pengganti" dari sosok besar bakal jadi beban berat. Inilah poin dari Hukum Kekuasaan Nomor 41 dari buku The 48 Laws of Power: "Hindari Langkah Kaki Orang Besar." Artinya, jangan sampai kamu terjebak dalam bayang-bayang atau perbandingan dengan orang yang punya sejarah atau pencapaian besar sebelum kamu.

Ketika kamu masuk ke dalam posisi atau peran yang sebelumnya ditempati oleh orang yang punya reputasi besar, ekspektasi langsung jadi setinggi langit. Semua mata tertuju ke kamu untuk "menjadi" seperti pendahulumu atau bahkan "melampaui" mereka. Dan masalahnya? Kamu jadi kehilangan kesempatan untuk jadi dirimu sendiri. Orang-orang jadi punya ekspektasi yang enggak realistis, dan kamu terjebak dalam tekanan untuk "mengikuti jejak" orang yang sudah punya dampak besar.

Inti dari Hukum Kekuasaan Nomor 41

Poin utama dari hukum ini adalah kamu harus punya identitas sendiri. Ketika kamu mengambil alih posisi yang besar atau menggantikan seseorang dengan sejarah besar, kamu harus ciptakan gayamu sendiri. Bayang-bayang atau pengaruh dari pendahulu kadang bisa bikin orang lupa sama keunikan yang bisa kamu bawa ke dalam posisi itu. Intinya, kamu perlu menemukan cara untuk "membuat sejarahmu sendiri" dan bukan cuma menjadi bayang-bayang dari orang besar itu.

Pikirin, kamu ambil posisi sebagai CEO di perusahaan yang didirikan oleh sosok legendaris. Kalau kamu hanya meneruskan persis apa yang mereka lakukan, kamu otomatis bakal dibandingin dengan dia, dan risiko kecewa besar banget kalau hasilnya enggak sesuai ekspektasi. Tapi, kalau kamu masuk dengan pendekatan dan gaya baru, kamu punya peluang buat bikin perubahan yang bisa ngasih pengaruh besar juga.

Kenapa Hindari Langkah Kaki Orang Besar?

  1. Risiko Dibandingkan Terus-Menerus
    Ketika kamu terlalu meniru atau meneruskan gaya dan strategi orang besar, kamu otomatis akan terus dibanding-bandingkan. Di mata orang lain, kamu enggak akan pernah bisa "selevel" dengan yang asli karena ya… kamu bukan dia.

  2. Sulitnya Meninggalkan Jejak Sendiri
    Kamu kehilangan kesempatan untuk bikin jejak dan pencapaian sendiri. Orang jadi lebih fokus sama "seberapa mirip" kamu dengan pendahulumu, bukan pada prestasi yang bisa kamu ciptakan sendiri. Jadi, coba cari sesuatu yang benar-benar jadi ciri khasmu.

  3. Ekspetasi Tinggi = Beban Berat
    Ketika kamu masuk ke dalam posisi besar yang sebelumnya dipegang oleh seseorang yang sangat sukses, ekspektasi orang-orang jadi luar biasa tinggi. Kalau kamu cuma sekadar mengikuti langkah-langkah yang sudah ada, kemungkinan besar kamu akan dianggap gagal kalau hasilnya enggak persis sama atau bahkan lebih bagus.

  4. Beban Emosional yang Besar
    Jadi penerus orang besar itu bisa bikin kamu merasa tertekan secara emosional. Kamu bisa saja ngerasa harus terus-menerus "berjuang" untuk memenuhi standar mereka, dan ini bikin kamu enggak bisa berkembang dengan nyaman atau jadi dirimu sendiri.

Strategi dan Tips Praktis

  1. Cari Gaya Sendiri
    Kalau kamu masuk ke posisi besar, cari cara unik untuk membedakan dirimu. Gunakan pendekatan yang berbeda, baik dari segi kepemimpinan, manajemen, atau cara kamu memecahkan masalah. Ini bikin kamu punya ciri khas yang bisa dihargai orang.

  2. Bangun Arah Baru
    Bukan berarti harus sepenuhnya mengabaikan yang sudah dilakukan pendahulumu, tapi coba buat perubahan kecil atau inovasi yang menunjukkan kalau kamu punya visi baru. Tunjukkan kalau kamu enggak cuma "melanjutkan" tapi juga membawa sesuatu yang segar.

  3. Bawa Perspektif Baru
    Jangan cuma ikuti sistem atau strategi yang sudah ada, tapi coba lihat masalah dengan perspektif baru. Ini bikin kamu kelihatan inovatif dan punya pola pikir sendiri, yang otomatis bakal bikin orang lebih menghargai keputusanmu.

  4. Pilihlah Waktu dengan Bijak
    Dalam melakukan perubahan, jangan langsung ubah semua hal. Pelan-pelan dan lihat kondisi. Ini bakal bantu kamu melihat reaksi orang lain dan memastikan kamu bisa bawa perubahan yang benar-benar efektif tanpa bikin orang-orang kaget.

Contoh Sejarah: Louis XVIII vs. Napoleon

Salah satu contoh nyata yang disebut Robert Greene adalah peristiwa di mana Louis XVIII mengambil alih takhta Prancis setelah Napoleon Bonaparte. Louis coba banget untuk jadi "sosok penerus" dari Napoleon dengan cara mengikuti langkah-langkahnya. Tapi apa yang terjadi? Orang-orang justru kecewa dan membanding-bandingkan Louis dengan Napoleon yang super legendaris itu. Alih-alih menghormati Louis, rakyat justru makin kehilangan kepercayaan dan merasa bahwa Louis hanya sekadar "bayangan" dari Napoleon. Kalau saja Louis memilih untuk punya pendekatan dan gaya kepemimpinan yang beda, mungkin ceritanya bakal lain.

Jadi, kalau kamu punya kesempatan buat mengambil posisi besar, jangan cuma "mengikuti langkah orang besar" yang ada di posisi itu sebelumnya. Hukum Kekuasaan Nomor 41 ngajarin kita untuk bikin sejarah sendiri, dengan cara membawa sesuatu yang unik dan menjadi diri sendiri. Jangan terjebak dalam bayangan pendahulu, tapi buat versi terbaikmu yang bikin orang lain menghargaimu karena dirimu sendiri. Inilah cara terbaik untuk bertahan dan membangun kekuatan dalam jangka panjang!

Percakapan sederhana terkait definisi hukum kekuasaan nomor 41

Dio: Eh, bro, pernah denger soal "hindari langkah kaki orang besar" nggak?

Tania: Hmm, belum tuh. Maksudnya gimana? Kedengarannya kayak nasihat buat nggak ngikutin jejak orang lain?

Dio: Tepat banget! Jadi ini tuh dari The 48 Laws of Power. Pokoknya, kalau lo masuk ke posisi atau kerjaan yang dulu dipegang orang terkenal atau punya reputasi tinggi, lo sebaiknya nggak mencoba jadi "pengganti" mereka persis. Soalnya, makin lo mirip sama mereka, makin banyak orang bakal bandingin lo sama dia!

Tania: Ah, jadi gitu! Jadi daripada nurutin jejak mereka, mending lo jalan sendiri ya?

Dio: Iya, biar lo bisa bikin nama dan gaya lo sendiri. Coba bayangin, lo baru aja jadi manajer di perusahaan yang dulu dipimpin sama sosok legend. Kalau lo ikutin cara-cara dia persis, orang bakal mikir, "Ah, lo nggak bakal jadi sehebat dia." Tapi kalau lo masuk dengan style yang beda, lo punya kesempatan buat bikin dampak baru.

Tania: Oh, iya! Bener banget, jadi lo nggak terjebak sama ekspektasi tinggi. Orang jadi lebih lihat gaya lo daripada bayang-bayang yang lama.

Dio: Persis. Kalau lo terlalu mirip, ekspektasi bakal setinggi gunung! Dan kalo nggak sesuai? Bakal langsung disorot habis-habisan. Saran dari buku ini, lo harus bisa menemukan cara buat berdiri sendiri, biar nggak terjebak di bawah bayangan si "orang besar" itu.

Tania: Iya, beban banget kalau harus niru orang hebat yang dulu pernah di posisi itu. Eh, terus gimana dong tipsnya buat bikin gaya sendiri?

Dio: Nah, ada beberapa trik. Pertama, lo harus cari pendekatan yang beda dari cara pendahulu lo. Jangan sekedar nerusin, tapi bawa gaya lo sendiri yang bisa jadi ciri khas. Kedua, jangan buru-buru ubah semuanya. Pelan-pelan aja. Kalau udah nyaman, baru deh bawa perubahan yang sesuai sama visi lo.

Tania: Ah, ngerti deh! Jadi lebih ke bikin orang percaya sama "versi diri kita," bukan bayang-bayang orang sebelumnya. Ada contoh nyata nggak?

Dio: Ada! Ini keren sih—pas Louis XVIII jadi raja Prancis setelah Napoleon. Louis coba banget meniru Napoleon biar orang suka sama dia. Tapi, apa yang terjadi? Rakyat malah makin nggak respek karena dia dianggap cuma bayangan dari Napoleon yang udah super legendaris. Kalau aja Louis lebih pilih buat jalanin cara dia sendiri, mungkin dia lebih diterima.

Tania: Gila, menarik juga, ya! Jadi, intinya, kalau lo masuk ke posisi besar atau menggantikan orang yang punya nama besar, jangan asal ikut jejak mereka ya? Harus bisa bedain diri lo juga.

Dio: Betul! Fokusnya tuh bikin sejarah lo sendiri. Jadi, orang-orang bakal ngeliat dan menghargai lo sebagai diri lo sendiri, bukan cuma "pengganti" dari orang besar sebelumnya.

#Kepemimpinan #Orisinalitas #Inspirasi #Autentik #Mandiri #Unik #Pemberdayaan #Visi #Warisan #Kreativitas

Belum ada Komentar untuk "Jangan Ikuti Langkah Orang Besar, Ciptakan Sejarahmu Sendiri!"

Posting Komentar