Mengapa Masyarakat Perlu Melirik Bitcoin sebagai Aset Investasi?

Masyarakat Indonesia perlu mengenal Bitcoin sebagai komoditas yang semakin naik daun di Indonesia, terutama di era teknologi yang makin canggih. Di masa deflasi dan menurunnya daya beli, penting banget untuk tahu tentang alternatif investasi yang bisa membantu menjaga nilai aset. Di Indonesia, Bitcoin dikenal sebagai salah satu mata uang kripto atau cryptocurrency. Tapi, perlu dicatat bahwa Bitcoin nggak diakui secara legal sebagai alat pembayaran oleh pemerintah. Bank Indonesia (BI) sudah bilang kalau Bitcoin dan mata uang kripto lainnya nggak bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di sini. Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, satu-satunya yang sah untuk transaksi adalah Rupiah.

Walaupun Bitcoin nggak diakui sebagai alat pembayaran resmi, ada banyak hal lain yang perlu kita pahami tentang Bitcoin, terutama sebagai komoditas. Bitcoin dan mata uang kripto lainnya bisa diperdagangkan sebagai aset digital yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sejak 2019. Jadi, di Indonesia, Bitcoin lebih dianggap sebagai komoditas atau aset investasi, kayak emas atau saham, yang bisa kita perdagangkan di platform yang udah diatur oleh Bappebti.

Berikut adalah beberapa alasan kenapa Bitcoin sering dianggap lebih baik dibandingkan emas sebagai komoditas atau aset investasi:

1. Suplai yang Terbatas

Baik Bitcoin maupun emas sama-sama punya suplai yang terbatas, tapi Bitcoin punya keterbatasan yang lebih jelas. Jumlah Bitcoin yang ada cuma 21 juta, dan ini udah diprogram di dalam kodenya, jadi nggak ada yang bisa nambahin. Sementara itu, suplai emas meskipun terbatas, masih bisa bertambah dengan penemuan tambang baru atau teknologi pertambangan yang lebih canggih.

2. Desentralisasi dan Kebebasan

Bitcoin itu aset yang sepenuhnya desentralisasi. Nggak ada satu pun negara atau entitas yang mengendalikannya. Ini beda banget sama emas, yang masih bisa dipengaruhi kebijakan pemerintah. Misalnya, di beberapa periode, pemerintah bisa aja menyita emas dari warganya. Bitcoin, di sisi lain, nggak bisa disita atau dikendalikan oleh satu pihak karena dijalankan di jaringan blockchain yang tersebar di seluruh dunia.

3. Transaksi Mudah dan Cepat

Mentransfer Bitcoin jauh lebih gampang dan cepat dibanding emas. Kalau mau kirim emas fisik dari satu tempat ke tempat lain, itu bisa memakan waktu lama dan perlu logistik yang ribet. Dengan Bitcoin, transfer bisa dilakukan dalam hitungan menit tanpa perlu perantara, dan nggak ada masalah jarak.

4. Penyimpanan yang Praktis

Menyimpan emas fisik butuh tempat aman dan sering kali ada biaya tambahan buat penyimpanan. Sementara Bitcoin bisa disimpan dengan aman di dompet digital (wallet) yang cuma butuh koneksi internet dan proteksi kayak kata sandi. Jadi, kita nggak perlu repot-repot nyimpen emas di tempat yang aman dan mahal.

5. Akses Global

Bitcoin gampang diakses oleh siapa saja di seluruh dunia selama ada koneksi internet. Orang-orang di tempat terpencil, kayak Sibolga, bisa beli, jual, dan gunakan Bitcoin lewat ponsel tanpa perlu bergantung pada sistem perbankan yang ribet. Emas fisik nggak punya fleksibilitas ini karena keterbatasan logistik.

6. Likuiditas Tinggi

Pasar Bitcoin buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, di seluruh dunia. Ini artinya kita bisa jual atau beli Bitcoin kapan aja, tanpa nunggu jam kerja, kayak pasar emas fisik atau pasar saham. Ini memberi kita lebih banyak fleksibilitas sebagai investor.

7. Keamanan dari Pemalsuan

Emas itu rentan terhadap pemalsuan, dan banyak kasus emas palsu beredar di pasar. Tapi Bitcoin nggak bisa dipalsukan karena setiap unitnya terverifikasi secara digital lewat blockchain. Setiap transaksi di jaringan Bitcoin terjaga dan diverifikasi oleh ribuan node di seluruh dunia, jadi aman dari manipulasi.

8. Inovasi dan Teknologi

Bitcoin bukan cuma aset penyimpan nilai, tapi juga bagian dari ekosistem keuangan digital yang terus berkembang. Dengan adanya teknologi kayak "smart contracts" dan peningkatan di blockchain, Bitcoin terus berinovasi dan memungkinkan lebih banyak aplikasi di dunia nyata. Sementara emas, walaupun punya nilai sejarah yang panjang, nggak punya perkembangan teknologi yang sama seperti Bitcoin.

9. Transparansi dan Verifikasi

Transaksi emas biasanya butuh perantara, kayak bank atau pialang, untuk mengesahkan kepemilikan. Sementara Bitcoin, dengan blockchain-nya, bikin siapa saja bisa verifikasi transaksi langsung tanpa perlu pihak ketiga. Transparansi ini bikin Bitcoin lebih mudah diverifikasi dan lebih susah dimanipulasi.

10. Potensi Keuntungan yang Lebih Tinggi

Dalam beberapa tahun terakhir, harga Bitcoin udah naik jauh lebih tinggi dibanding emas. Walaupun volatilitas Bitcoin lebih tinggi, potensi keuntungannya juga lebih besar. Ini menarik bagi investor yang mau cari peluang untuk dapat keuntungan signifikan dalam jangka pendek sampai jangka panjang.

Bagi masyarakat Indonesia yang lagi cari alternatif investasi, Bitcoin menawarkan banyak keunggulan dibanding emas. Dengan keterbatasan suplai yang jelas, aksesibilitas yang mudah, penyimpanan yang praktis, dan potensi inovasi teknologi, Bitcoin bisa jadi aset masa depan yang lebih relevan di era digital ini. Meski emas punya sejarah panjang sebagai penyimpan nilai, Bitcoin muncul sebagai pilihan yang lebih modern dan efisien, terutama bagi mereka yang pengen fleksibilitas dan peluang pertumbuhan yang lebih besar.

Belum ada Komentar untuk "Mengapa Masyarakat Perlu Melirik Bitcoin sebagai Aset Investasi?"

Posting Komentar