Ternyata, Acuh Itu Pembalasan Paling Ampuh!

Kadang hidup itu nggak adil, ya kan? Ada aja hal-hal yang kita pengen, tapi rasanya mustahil banget buat didapatin. Entah itu kesempatan besar, posisi keren, atau bahkan orang yang kita taksir tapi nggak kesampaian. Wajar sih kalau kita jadi kesel, ngerasa kalah, atau bahkan iri. Tapi percaya deh, kalau kamu terus-menerus fokus sama apa yang nggak bisa kamu punya, kamu malah bikin diri kamu tambah menderita. Jadi, salah satu cara terbaik untuk nge-handle situasi kayak gini adalah dengan mengabaikannya. Ini inti dari Hukum Kekuasaan Nomor 36 dalam buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene: "Acuhkan Hal-Hal yang Tidak Bisa Kamu Miliki – Abaikan Adalah Pembalasan Terbaik."

Hukum ini ngasih tahu kita kalau fokus pada hal-hal yang nggak mungkin dimiliki itu sama aja buang-buang energi. Sebaliknya, dengan acuhkan atau bahkan memandang rendah hal itu, kamu bisa menjaga harga diri dan tetap kelihatan kuat. Orang-orang nggak akan lihat kamu sebagai orang yang kecewa atau frustasi, tapi sebagai sosok yang nggak terpengaruh oleh kekalahan kecil.

Inti dari Hukum Kekuasaan Nomor 36

Ini semua soal mentalitas dan pengendalian diri. Ketika kamu dihadapkan pada sesuatu yang nggak mungkin kamu punya, kamu punya dua pilihan: bisa aja kamu kepikiran terus sampai jadi beban pikiran, atau kamu abaikan hal itu sepenuhnya. Di sinilah letak kekuatan kamu—dengan mengabaikan hal tersebut, kamu nunjukin kalau hal itu nggak seberharga yang orang lain kira, atau bahkan nggak sepenting itu buat kamu. Dan percaya deh, ini bikin kamu kelihatan jauh lebih berkelas dan berkuasa.

Fokus sama apa yang kamu nggak bisa punya cuma bikin kamu makin terlihat lemah. Itu kayak ngirim sinyal ke dunia kalau kamu kecewa dan belum move on. Sebaliknya, dengan bersikap cuek, kamu bikin mereka yang punya hal itu merasa bahwa mereka sebenarnya nggak sepenting itu dalam hidup kamu. Ini bukan berarti kamu nggak menginginkan sesuatu atau nggak punya ambisi, tapi lebih ke bagaimana kamu memperlihatkan dirimu di depan publik dan menjaga kontrol emosional.

Keuntungan dari Mengabaikan Apa yang Tidak Bisa Dimiliki

  1. Menjaga Harga Diri Tetap Utuh
    Mengakui bahwa kamu nggak bisa dapetin sesuatu kadang bisa bikin kamu merasa gagal. Tapi kalau kamu mengabaikannya, kamu malah kelihatan lebih kuat. Mengabaikan sesuatu yang nggak bisa kamu miliki ngirim pesan ke orang-orang bahwa kamu nggak terpengaruh oleh kekalahan atau penolakan. Itu kayak bilang, “Oke, gue nggak dapet ini, tapi itu nggak masalah. Gue tetap keren.”

  2. Mengontrol Persepsi Orang Lain
    Orang lain selalu memperhatikan reaksi kamu, dan cara kamu menanggapi kekalahan atau kehilangan sangat menentukan bagaimana mereka memandang kamu. Kalau kamu kelihatan kecewa, mereka bisa lihat kamu sebagai sosok yang lemah. Tapi kalau kamu tetap santai dan mengabaikan hal itu, mereka malah akan melihat kamu sebagai sosok yang tenang dan berpengaruh, seakan-akan apa pun yang terjadi nggak bisa ngerusak mental kamu.

  3. Menghindari Obsesi yang Menghancurkan
    Terobsesi sama sesuatu yang nggak bisa kamu miliki cuma bikin kamu kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya bisa kamu capai. Mengabaikan hal-hal yang di luar kendali kamu bikin kamu bisa fokus pada kesempatan dan peluang baru yang sebenarnya bisa kamu manfaatkan. Kamu bakal jadi lebih produktif dan nggak terjebak dalam siklus kekecewaan.

  4. Bikin Orang Lain Merasa Kehilangan Power
    Kalau ada seseorang yang sengaja menahan sesuatu dari kamu—kayak promosi kerja, kesempatan bisnis, atau bahkan cinta—dan mereka melihat kamu tetap tenang dan cuek, mereka bakal ngerasa kehilangan kekuasaan atas kamu. Mereka nggak bisa pakai hal itu buat ngerusak mental atau bikin kamu gelisah. Ini bikin mereka kehilangan kendali atas kamu.

Cara Praktis Menerapkan Hukum Ini

  1. Tunjukkan Ketidakpedulian
    Ketika ada sesuatu yang nggak bisa kamu miliki—entah itu pekerjaan, barang, atau seseorang—coba tunjukkan ketidakpedulian. Bukan berarti kamu nggak peduli sama sekali, tapi lebih ke arah "ya udah, nggak dapet juga nggak apa-apa." Dengan begitu, kamu nggak terjebak dalam rasa frustrasi.

  2. Jangan Terlihat Terlalu Menginginkan
    Dalam berbagai situasi, entah itu pekerjaan, persahabatan, atau asmara, jangan pernah terlihat terlalu menginginkan sesuatu. Orang bisa ngerasa kalau mereka punya kekuasaan atas kamu kalau kamu terlihat terlalu menginginkan sesuatu yang mereka miliki. Jadi, bersikaplah santai dan tenang. Kalau kamu nggak dapet, ya nggak apa-apa.

  3. Cari Kesempatan Lain
    Daripada fokus pada apa yang nggak bisa kamu miliki, cari peluang lain yang bisa kamu manfaatkan. Dunia ini penuh dengan kesempatan, dan kalau satu pintu tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu capai, dan kamu bakal terhindar dari rasa kecewa yang berlarut-larut.

  4. Ubah Perspektif
    Daripada ngelihat kegagalan sebagai sesuatu yang negatif, ubah cara pandangmu. Kadang, hal-hal yang nggak bisa kita dapet justru bisa jadi berkah terselubung. Siapa tahu, dengan kamu nggak dapet sesuatu itu, kamu jadi punya ruang untuk hal yang lebih besar dan lebih baik di masa depan.

Contoh Sejarah: Raja Henry VIII dan Anne Boleyn

Salah satu contoh terkenal dari hukum ini adalah Raja Henry VIII dari Inggris yang awalnya nggak bisa mendapatkan Anne Boleyn karena dia menolak jadi selirnya. Alih-alih terus mengejar dan terlihat putus asa, Anne memilih mengabaikan pendekatan Henry dan menempatkan dirinya di posisi yang lebih berkuasa. Dia tahu kalau Henry terus mengejar dia, semakin besar rasa keinginan Henry, dan semakin besar juga pengaruh yang Anne miliki. Anne akhirnya menikah dengan Henry dan menjadi Ratu Inggris.

Mengabaikan hal-hal yang nggak bisa kamu miliki bukan berarti kamu menyerah, tapi itu cara kamu menjaga harga diri dan tetap terlihat kuat. Dengan mengabaikan atau bahkan merendahkan hal-hal yang di luar jangkauan kamu, kamu bisa menjaga mental tetap sehat dan fokus pada hal-hal yang benar-benar bisa kamu capai. Selain itu, sikap cuekmu juga bikin orang lain kehilangan kekuasaan atas kamu. Pada akhirnya, pembalasan terbaik adalah dengan menunjukkan bahwa kamu tetap baik-baik saja meskipun nggak mendapatkan apa yang kamu inginkan. Itulah kekuatan sesungguhnya dari hukum ini.

Percakapan sederhana terkait hukum kekuasaan nomor 36

Alya: "Eh, kamu pernah nggak sih ngerasa kesel karena ada sesuatu yang kamu pengen, tapi nggak bisa kamu dapetin?"

Raka: "Wah, sering banget, Alya! Kadang ada aja yang bikin frustasi, entah itu barang, kesempatan, atau bahkan orang yang kita suka, tapi ujung-ujungnya nggak kesampaian."

Alya: "Nah, aku pernah baca nih, kalau kita terus mikirin hal-hal yang nggak bisa kita punya, itu malah bikin kita makin menderita. Kayak kita makin tenggelam di kekecewaan sendiri."

Raka: "Iya sih, kayak buang-buang energi juga. Tapi gimana dong, kalau udah ngebet banget sama sesuatu?"

Alya: "Makanya, menurut Hukum Kekuasaan Nomor 36 dalam buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene, cara terbaik buat handle situasi kayak gitu tuh ya acuhkan aja. Atau bahkan pandang rendah hal itu. Bukannya jadi kelihatan kalah atau lemah, malah bikin kita kelihatan lebih kuat."

Raka: "Hah? Acuhin aja? Maksudnya gimana tuh?"

Alya: "Jadi gini, kalau kamu terus-terusan fokus sama hal yang nggak bisa kamu miliki, orang lain bakal ngeliat kamu kecewa atau frustasi. Tapi, kalau kamu bisa bersikap cuek atau kelihatan nggak peduli, mereka bakal mikir, ‘Wah, ternyata dia nggak terganggu sama ini.’ Dan itu bikin kamu kelihatan lebih berkelas."

Raka: "Oh, jadi kayak nunjukin kalau hal itu sebenernya nggak sepenting itu buat kita?"

Alya: "Exactly! Jadi bukannya kelihatan down karena nggak dapet, kamu malah kelihatan chill aja, seolah-olah, ‘Ya udah, nggak masalah.’ Dan itu bikin orang yang tadinya bikin kita kesel, jadi kayak kehilangan power buat bikin kita ngerasa buruk."

Raka: "Menarik sih! Jadi kita nggak terlihat lemah. Tapi gimana caranya biar nggak kepikiran terus? Kadang, pengen cuek tapi tetep aja ada di kepala."

Alya: "Ya, emang susah sih. Tapi triknya tuh dengan alihin fokus ke hal lain. Daripada stuck mikirin hal yang nggak bisa kamu dapetin, coba cari peluang lain yang bisa kamu raih. Jadi, kamu nggak kehabisan energi buat hal yang sia-sia."

Raka: "Ohh, jadi kayak kalau satu pintu ketutup, pasti ada pintu lain yang terbuka, gitu?"

Alya: "Yup, persis! Fokus ke yang bisa kamu capai, daripada terus meratapi yang nggak bisa kamu dapet. Dengan begitu, kamu juga nggak terjebak di rasa kecewa berlarut-larut. Plus, kalau kamu bersikap kayak gitu, orang lain bakal lihat kamu sebagai sosok yang tetap tenang dan nggak gampang terpengaruh."

Raka: "Wah, masuk akal juga sih. Jadi lebih baik tunjukin ketidakpedulian daripada terus-terusan pengen?"

Alya: "Iya, jangan sampai kamu kelihatan terlalu menginginkan sesuatu. Karena orang bisa lihat kelemahan kamu kalau kamu terlalu ngejar-ngejar. Jadi, santai aja, kalau nggak dapet, ya udah, move on."

Raka: "Kayak kasusnya Raja Henry VIII sama Anne Boleyn ya, yang Anne malah bersikap nggak peduli pas dikejar Henry?"

Alya: "Wah, kamu tau juga cerita itu? Iya, bener banget! Anne Boleyn awalnya nggak mau jadi selir Henry, malah ngerendahin posisinya. Dan makin dia diabaikan, makin Henry ngejar dia, sampai akhirnya Anne dapet posisi Ratu Inggris. Itu kekuatan dari mengabaikan sesuatu yang nggak bisa kita miliki."

Raka: "Ohh, keren juga ya strateginya. Jadi pelajaran buat kita, kalau nggak bisa dapet sesuatu, jangan malah makin ngoyo. Cuek aja, bisa jadi malah itu bikin kita terlihat lebih berkelas."

Alya: "Tepat banget! Pada akhirnya, mengabaikan hal-hal yang nggak bisa kita miliki adalah cara terbaik buat tetap kelihatan kuat. Dan itu bakal jadi pembalasan paling keren buat orang-orang yang mungkin ngeremehin kamu."

Raka: "Wah, gue suka nih cara mikir kayak gini. Mulai sekarang, kalau ada yang nggak bisa gue dapet, gue bakal lebih santai aja."

Alya: "Gitu dong! Hidup terlalu singkat buat dipusingin sama hal yang nggak bisa kita punya."

#Fokus #Santai #MoveOn #Tenang #Cuek #Kuat #Chill #Percaya #Mentalitas #Elegan

Belum ada Komentar untuk "Ternyata, Acuh Itu Pembalasan Paling Ampuh!"

Posting Komentar