Keynesian vs. Austria: Dua Pendekatan Berbeda dalam Mengelola Ekonomi

Perbedaan Teori Ekonomi Keynesian dan Ekonomi Austria
Bicara soal ekonomi, pasti gak jauh dari istilah-istilah yang kelihatannya berat, kayak ekonomi Keynesian dan ekonomi Austria. Nah, meskipun keduanya sama-sama membahas cara-cara untuk mengatur perekonomian supaya lebih stabil, kedua aliran ini punya pendekatan yang jauh banget beda. Gampangnya, kalau kamu pernah dengar soal pemerintah yang campur tangan dalam perekonomian, itu lebih dekat ke ekonomi Keynesian. Sedangkan, kalau kamu lebih sering denger soal pasar bebas dan sedikit banget campur tangan pemerintah, itu lebih ke ekonomi Austria.

Sebenarnya, gak sedikit orang yang bingung dengan kedua aliran ini, apalagi kalau gak terbiasa dengerin topik-topik ekonomi. Jangan khawatir, aku bakal jelasin dengan bahasa yang lebih santai dan mudah dipahami. Jadi, langsung aja kita bahas perbedaan antara kedua teori ekonomi ini secara mendalam. Setelah baca penjelasan ini, kamu bakal lebih ngerti soal ekonomi Keynesian dan ekonomi Austria, kenapa keduanya bisa jadi sangat bertolak belakang, dan apa alasan mereka punya pandangan yang begitu berbeda dalam mengatasi masalah ekonomi. Yuk, simak terus!

1. Pemerintah dan Peranannya

Kalau ngomongin ekonomi Keynesian, teori ini tuh lebih ke pengaturan ekonomi dengan melibatkan pemerintah secara aktif. Jadi, menurut teori ini, ketika ekonomi lagi turun, misalnya pas krisis atau resesi, pemerintah harus turun tangan dengan cara ngeluarin uang lebih banyak buat stimulasi ekonomi. Misalnya, pemerintah bisa bikin proyek infrastruktur besar-besaran yang butuh banyak tenaga kerja, atau kasih insentif pajak buat bikin perusahaan-perusahaan lebih produktif. Tujuannya supaya orang-orang bisa punya uang lebih untuk belanja, dan itu bisa ningkatin permintaan barang dan jasa, akhirnya ekonomi pulih deh.

Sementara, ekonomi Austria tuh punya pandangan yang jauh lebih skeptis soal peran pemerintah. Menurut ekonom Austria, campur tangan pemerintah justru bikin pasar gak bebas dan malah bikin masalah ekonomi makin panjang. Mereka percaya kalau pemerintah gak usah terlalu banyak ikut campur soal pengeluaran dan kebijakan moneter (seperti bunga rendah atau pencetakan uang), karena itu bisa nimbulin distorsi dalam perekonomian. Gimana bisa begitu? Ya, mereka berpikir kalau pemerintah gak campur tangan, pasar bakal berjalan lebih alami dan efisien. Orang-orang bakal lebih bijak dalam mengambil keputusan ekonomi, dan akhirnya perekonomian bisa seimbang dengan sendirinya.

2. Krisis Ekonomi dan Solusinya

Salah satu alasan kenapa kedua aliran ini bisa berbeda adalah cara mereka melihat krisis ekonomi. Dalam ekonomi Keynesian, krisis itu terjadi karena permintaan rendah—artinya orang gak beli barang karena mereka gak punya uang atau gak yakin dengan masa depan. Jadi, solusinya menurut Keynes adalah pemerintah harus mengeluarkan uang lebih banyak buat merangsang orang beli barang lagi. Dengan kata lain, pemerintah harus masuk dan bikin ekonomi bergerak lagi.

Berbeda dengan itu, ekonomi Austria punya pandangan yang berbeda soal krisis. Mereka percaya krisis itu sebenarnya adalah proses alami yang terjadi karena pasar lagi menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi ekonomi. Menurut ekonom Austria, kalau ada krisis, itu karena sebelumnya ada kebijakan yang gak tepat, seperti bunga rendah atau pencetakan uang yang berlebihan. Hal ini akhirnya bikin ada boom ekonomi palsu, dan begitu pasar mulai koreksi diri, terjadilah krisis. Bagi mereka, krisis adalah cara pasar untuk membersihkan dirinya, dan intervensi pemerintah justru bisa memperparah keadaan.

3. Inflasi dan Kebijakan Moneter

Salah satu hal yang paling ditonjolkan dalam ekonomi Keynesian adalah penggunaan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap rendah dan memastikan ekonomi tetap tumbuh. Keynesian percaya kalau inflasi itu bisa terkendali asal pemerintah dan bank sentral bijak dalam mengatur suku bunga dan kebijakan fiskal. Misalnya, saat resesi, bank sentral bisa menurunkan suku bunga supaya orang dan perusahaan lebih gampang pinjam uang dan berinvestasi.

Namun, di ekonomi Austria, inflasi itu bisa jadi masalah besar, apalagi kalau terjadi karena pencetakan uang yang berlebihan oleh bank sentral. Bagi para ekonom Austria, inflasi itu gak hanya bikin harga barang naik, tapi juga ngerusak nilai mata uang dan bikin ketidakseimbangan dalam perekonomian. Mereka percaya kalau inflasi itu hasil dari kebijakan moneter yang keliru, terutama yang berhubungan dengan pencetakan uang secara berlebihan.

4. Siklus Ekonomi dan Perannya dalam Perekonomian

Siklus ekonomi—yang terdiri dari fase ekspansi dan kontraksi—adalah hal yang gak bisa dipisahkan dari teori-teori ini. Ekonomi Keynesian berpendapat kalau siklus ekonomi bisa dikendalikan dan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Jadi, kalau ada resesi atau kemerosotan ekonomi, pemerintah bisa ngeluarin stimulus untuk mendorong pemulihan. Sebaliknya, dalam masa ekspansi, pemerintah bisa mengurangi pengeluaran agar ekonomi gak kepanasan.

Sedangkan ekonomi Austria percaya kalau siklus ekonomi itu alami dan terjadi karena adanya perubahan dalam struktur pasar dan perilaku individu. Jadi, siklus ini gak bisa dipaksakan untuk dikendalikan, dan campur tangan pemerintah justru akan memperpanjang atau memperburuk masalah ekonomi. Mereka percaya kalau pasar diberikan kebebasan, maka krisis dan siklus ekonomi akan selesai dengan sendirinya.

5. Pandangan Terhadap Pasar dan Peran Individu

Dalam ekonomi Keynesian, pasar itu harus dipantau dan disesuaikan supaya bisa berjalan dengan efisien. Mereka percaya kalau pemerintah punya peran penting dalam memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Nah, dalam ekonomi Austria, yang lebih ditekankan adalah peran individu dalam mengambil keputusan. Setiap individu dianggap punya informasi terbaik mengenai kebutuhannya, dan karena itu, pasar bisa berjalan lebih efisien tanpa intervensi pemerintah.

Kesimpulan: Dua Pandangan yang Berbeda

Jadi, kesimpulannya, ekonomi Keynesian itu lebih suka intervensi pemerintah untuk merangsang ekonomi saat lagi lesu, sedangkan ekonomi Austria menekankan pentingnya pasar bebas dan peran individu dalam ekonomi. Kedua teori ini punya sudut pandang yang berbeda banget soal bagaimana seharusnya ekonomi itu diatur. Tapi yang pasti, kedua teori ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana perekonomian bisa berjalan, dan apa yang bisa kita pelajari dari masing-masing pendekatan untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

#Ekonomi #Keynesian #Austria #Perekonomian #Pemerintah #Pasar #Inflasi #Krisis #PasarBebas #Kebijakan #EkonomiGlobal #Intervensi #Investasi #Pertumbuhan #Moneter

Belum ada Komentar untuk "Keynesian vs. Austria: Dua Pendekatan Berbeda dalam Mengelola Ekonomi"

Posting Komentar