Mengapa Korea Selatan Disebut Negara yang Terancam Hilang dari Peta Dunia?
Meskipun terkenal sebagai salah satu negara dengan budaya pop yang mendunia, termasuk K-Pop dan K-Drama, Korea Selatan juga menjadi sorotan dalam penelitian mengenai tingkat kelahiran yang sangat rendah. Tingkat ini bahkan menjadi yang terendah di dunia. Tidak hanya itu, populasi mereka yang terus menua semakin memperburuk situasi. Di sisi lain, ancaman geopolitik dari Korea Utara dan ketegangan regional dengan negara-negara besar lainnya seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat, membuat situasi semakin kompleks. Semua faktor ini menjadi perhatian serius para ahli, karena dampaknya bisa memengaruhi posisi Korea Selatan di dunia. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas lebih dalam alasan-alasan yang sering dikaitkan dengan predikat ini.
1. Krisis Demografi:
- Angka Kelahiran yang Sangat Rendah: Korea Selatan memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia. Pada tahun 2023, tingkat kelahiran total (TFR) mereka hanya sekitar 0,78 anak per wanita, jauh di bawah angka penggantian populasi sebesar 2,1. Jika tren ini terus berlanjut, jumlah penduduk usia produktif akan menyusut drastis dalam beberapa dekade mendatang, mengarah pada penurunan populasi secara keseluruhan.
- Penuaan Populasi: Selain rendahnya angka kelahiran, Korea Selatan juga memiliki populasi yang cepat menua. Diperkirakan lebih dari 40% penduduk akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2050. Hal ini menciptakan tekanan besar pada sistem pensiun, kesehatan, dan ekonomi.
- Implikasi Ekonomi dan Sosial: Penyusutan populasi dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja, penurunan produktivitas, dan stagnasi ekonomi, yang membuat negara tersebut "terancam menghilang" secara fungsional dalam konteks global.
2. Ancaman Geopolitik dan Keamanan:
- Ancaman dari Korea Utara: Korea Selatan berada dalam ancaman militer yang konstan dari Korea Utara, yang memiliki program senjata nuklir yang aktif. Konflik atau perang besar dapat memiliki dampak destruktif yang signifikan terhadap keberlanjutan negara.
- Ketegangan Regional: Posisi geografis Korea Selatan di kawasan yang penuh dengan persaingan geopolitik (antara China, Jepang, dan Amerika Serikat) membuatnya rentan terhadap konflik besar yang bisa melibatkan pihak-pihak lain.
- Ketergantungan pada Aliansi: Ketergantungan Korea Selatan pada Amerika Serikat untuk keamanan militernya sering disebut sebagai risiko jika situasi politik global berubah.
Penelitian Terkait:
Beberapa penelitian telah mengkaji faktor-faktor ini secara mendalam:
- Demografi: Studi oleh United Nations Population Division dan laporan dari Statistics Korea sering membahas tren populasi dan tantangan masa depan Korea Selatan.
- Geopolitik: Banyak kajian dari think tank seperti RAND Corporation atau Carnegie Endowment for International Peace mengulas ancaman keamanan yang dihadapi Korea Selatan.
- Sosial: Penelitian sosiologi sering membahas alasan budaya di balik rendahnya tingkat kelahiran, termasuk tekanan pekerjaan, biaya pendidikan tinggi, dan ketimpangan gender.
Sementara ungkapan ini mungkin terdengar dramatis, itu lebih menggambarkan risiko jangka panjang daripada ancaman langsung. Namun, Korea Selatan juga terus berupaya menangani isu-isu ini, termasuk dengan kebijakan pro-natalitas, reformasi tenaga kerja, dan diplomasi yang aktif. Jika Anda tertarik, saya bisa membantu mencari penelitian spesifik yang membahas hal ini secara lebih detail.
#KoreaSelatan #Demografi #KrisisPopulasi #Geopolitik #AngkaKelahiran #AncamanNuklir #PenuaanPopulasi #KeamananGlobal #ReformasiSosial #KebijakanProNatalitas
Belum ada Komentar untuk "Mengapa Korea Selatan Disebut Negara yang Terancam Hilang dari Peta Dunia?"
Posting Komentar